Bekerja Dengan Fashion Pribadi masing-masing lebih menyenangkan

Thursday, July 26, 2018

TUGAS UAS METODOLOGI PENELITIAN


JAWABAN SOAL UAS METODOLOGI PENELITIAN

Nama               :           Ujang Badrudin
NIM                :           017.11.04.2419
Prodi/kelas      :           MPI 2
Mata kuliah     :           Metodologi Penelitian
1.      Cara menentukan jumlah sampel dalam sebuah penelitian
Berbicara tentang sampel juga berbicara tentang populasi dan
Ø  Populasi
Menurut Sugiyono, populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya[1]. Sedangkan menurut Sugiarto, populasi adalah keseluruhan unit atau individu dalam ruang lingkup yang ingin diteliti[2].
Saya akan mencoba memberikan sudut pkitang sederhana tentang populasi. Populasi dalam bahasa yang sederhana adalah jumlah keseluruhan pegawai/karyawan di perusahaan/instansi tempat kita bekerja, 
Populasi tidak selalu harus manusia, bisa juga hewan dan benda mati.
Jenis Populasi
Obyek
Subyek
Manusia
Pegawai/karyawan
Perusahaan, instansi pemerintah, Masyarakat
Hewan
Sapi, Kambing, Ayam, dll
Peternakan
Benda Mati
Produk (Motor, Mobil), dll
Perusahaan, Pabrik


Ø Sampel
Menurut Sugiyono, sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu. Apa yang dipelajari dari sampel itu, kesimpulannya akan dapat diberlakukan untuk populasi. Untuk itu sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul representative (mewakili)[3].
Menurut Wiratna Sujarweni jumlah anggota sampel sering dinyatakan dengan ukuran sampel. Jumlah sampel yang diharapkan 100% mewakili populasi adalah jumlah anggota populasi itu sendiri. Untuk penelitian jumlah populasi yang terlalu banyak akan kita ambil untuk dijadikan sampel dengan harapan jumlah sampel yang kita ambil dapat mewakili populasi yang ada. Untuk menentukan ukuran sampel bisa menggunakan Rumus Slovin[4].
Rumus Slovin adalah sebagai berikut:
Dimana:
n          :          Ukuran sampel
N         :           Populasi
e2         :           prosentase kesalahan pengambilan sampel yang masih diinginkan.
Penelitian Populasi
Jika kita melakukan jenis penelitian populasi, maka seluruh pegawai PT. Germany Aircraft Indonesia yang berjumlah 200 orang digunakan sebagai responden dalam penelitian kita.

Penelitian Sampel
Sedangkan jika kita melakukan penelitian menggunakan sampel, maka sampel terpilih PT. Germany Aircraft Indonesia misalnya: Departemen Mechanical Engineering hanya berjumlah 90 orang saja yang digunakan sebagai responden dalam penelitian kita.


2.      Importance Performance Analysis (IPA) digunakan untuk mengukur tingkat kepuasan seseorang atas kinerja pihak lain. Kepuasan seseorang tersebut diukur dengan cara membandingkan tingkat harapannya dengan kinerja yang dilakukan pihak lain. Seringkali IPA digunakan oleh perusahaan untuk mengukur kepuasan konsumennya..
Salah satu contoh rumusnya adalah diagram kartesisus
Diagram Kartesius
Diagram kartesius digunakan untuk memetakan atibut-atribut kualitas jasa pelayanan pendidikan yang telah dianalisis, dengan gambar sebagai berikut:
image.png
Keterangan:
A : Menunjukkan faktor atau atribut yang dianggap mempengaruhi kepuasan pelanggan, termasuk unsur-unsur jasa yang dianggap sangat penting, namun manajemen belum melaksanakannya sesuai dengan keinginan pelanggan sehingga mengecewakan/tidak puas.
B : Menunjukkan unsur jasa pokok yang telah berhasil dilaksanakan. Untuk itu wajib dipertahankannya. Dianggap sangat penting dan sangat memuaskan.
C : Menunjukkan beberapa faktor yang kurang penting pengaruhnya bagi pelanggan. Pelaksanaannya oleh perusahaan biasa-biasa saja. Dianggap kurang penting dan kurang memuaskan.
D : Menunjukkan faktor yang mempengaruhi pelanggan kurang penting, akan tetapi pelaksanaannya berlebihan. Dianggap kurang penting tetapi sangat memuaskan. (J. Supranto, 2006).

3.      Untuk dapat memahami makna dan menafsirkan fenomena dan simbol-simbol interaksi di lokasi penelitian dibutuhkan keterlibatan dan penghayatan peneliti terhadap subjek penelitian di lapangan. Dengan keterlibatan dan penghayatan tersebut peneliti memberikan judgement dalam menafsirkan makna yang terkandung di dalamnya. Hal ini menjadi alasan lain kenapa peneliti harus menjadi instrumen kunci penelitian.
Akan tetapi tidak selamanya peneliti harus hadir dilapangan apabila yang ditelitii berupa buku karya orang lain.
4.      * PengertianValiditas
Menurut Azwar (1986) Validitas berasal dari kata validity yang mempunyai arti sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya .Suatu skala atau instrumen pengukur dapat dikatakan mempunyai validitas yang tinggi apabila instrumen tersebut menjalankan fungsi ukurnya, atau memberikan hasil ukur yang sesuai dengan maksud dilakukannya pengukuran tersebut. Sedangkan tes yang memiliki validitas rendah akan menghasilkan data yang tidak relevan dengan tujuan pengukuran.

* Pengertian Reabilitas
Menurut Masri Singarimbun, realibilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur dapat dipercaya atau dapat dikitalkan. Bila suatu alat pengukur dipakai dua kali – untuk mengukur gejala yang sama dan hasil pengukuran yang diperoleh relative konsisten, maka alat pengukur tersebut reliable. Dengan kata lain, realibitas menunjukkan konsistensi suatu alat pengukur di dalam pengukur gejala yang sama.
Mungkin akan lebih aman jika kita menyebut reliabilitas sebagai "tingkat kepercayaan, seberapa jauh error yang dihasilkan dari tes, dan seberapa jauh hasil tes dapat dipercaya". (Feldt & Brennan, 1989: 105)




[1] Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, (Bandung: CV. Alfabeta, 2010), hlm. 117.
[2] Sugiarto, Teknik Sampling, (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2003), hlm. 2.

[3] Sugiyono, op,cit., hlm. 118
[4] V.Wiratna Sujarweni, Belajar Mudah SPSS Untuk Penelitian Skripsi, Tesis, Disertasi & Umum, (Yogyakarta: Global Media Informasi, 2008), hlm. 10

0 comments:

Post a Comment