JAWABAN SOAL
UAS METODOLOGI PENELITIAN
Nama : Ujang Badrudin
NIM : 017.11.04.2419
Prodi/kelas : MPI 2
Mata kuliah : Metodologi Penelitian
1.
Cara menentukan jumlah sampel dalam sebuah penelitian
Berbicara tentang sampel juga berbicara tentang populasi dan
Ø Populasi
Menurut
Sugiyono, populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek/subyek
yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya[1].
Sedangkan menurut Sugiarto, populasi adalah keseluruhan unit atau individu
dalam ruang lingkup yang ingin diteliti[2].
Saya akan
mencoba memberikan sudut pkitang sederhana tentang populasi. Populasi dalam
bahasa yang sederhana adalah jumlah keseluruhan pegawai/karyawan di perusahaan/instansi
tempat kita bekerja,
Populasi tidak selalu harus manusia, bisa juga hewan dan
benda mati.
Jenis Populasi
|
Obyek
|
Subyek
|
Manusia
|
Pegawai/karyawan
|
Perusahaan, instansi pemerintah, Masyarakat
|
Hewan
|
Sapi, Kambing, Ayam, dll
|
Peternakan
|
Benda Mati
|
Produk (Motor, Mobil), dll
|
Perusahaan, Pabrik
|
Ø Sampel
Menurut
Sugiyono, sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari
semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan
waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu.
Apa yang dipelajari dari sampel itu, kesimpulannya akan dapat diberlakukan
untuk populasi. Untuk itu sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul
representative (mewakili)[3].
Menurut Wiratna Sujarweni jumlah
anggota sampel sering dinyatakan dengan ukuran sampel. Jumlah sampel yang
diharapkan 100% mewakili populasi adalah jumlah anggota populasi itu sendiri.
Untuk penelitian jumlah populasi yang terlalu banyak akan kita ambil untuk
dijadikan sampel dengan harapan jumlah sampel yang kita ambil dapat mewakili
populasi yang ada. Untuk menentukan ukuran sampel bisa menggunakan Rumus Slovin[4].
Rumus Slovin adalah sebagai berikut:
Dimana:
n : Ukuran sampel
N : Populasi
e2 : prosentase kesalahan pengambilan sampel yang masih diinginkan.
Penelitian Populasi
Jika kita melakukan
jenis penelitian populasi, maka seluruh pegawai PT. Germany Aircraft Indonesia
yang berjumlah 200 orang digunakan sebagai responden dalam penelitian kita.
Penelitian Sampel
Sedangkan jika kita
melakukan penelitian menggunakan sampel, maka sampel terpilih PT. Germany
Aircraft Indonesia misalnya: Departemen Mechanical Engineering hanya berjumlah 90 orang saja yang digunakan sebagai
responden dalam penelitian kita.
2.
Importance Performance Analysis (IPA) digunakan
untuk mengukur tingkat kepuasan seseorang atas kinerja pihak lain. Kepuasan
seseorang tersebut diukur dengan cara membandingkan tingkat harapannya dengan
kinerja yang dilakukan pihak lain. Seringkali IPA digunakan oleh perusahaan
untuk mengukur kepuasan konsumennya..
Salah satu
contoh rumusnya adalah diagram kartesisus
Diagram
Kartesius
Diagram
kartesius digunakan untuk memetakan atibut-atribut kualitas jasa pelayanan
pendidikan yang telah dianalisis, dengan gambar sebagai berikut:
Keterangan:
A :
Menunjukkan faktor atau atribut yang dianggap mempengaruhi kepuasan pelanggan,
termasuk unsur-unsur jasa yang dianggap sangat penting, namun manajemen belum
melaksanakannya sesuai dengan keinginan pelanggan sehingga mengecewakan/tidak
puas.
B :
Menunjukkan unsur jasa pokok yang telah berhasil dilaksanakan. Untuk itu wajib
dipertahankannya. Dianggap sangat penting dan sangat memuaskan.
C :
Menunjukkan beberapa faktor yang kurang penting pengaruhnya bagi pelanggan.
Pelaksanaannya oleh perusahaan biasa-biasa saja. Dianggap kurang penting dan
kurang memuaskan.
D :
Menunjukkan faktor yang mempengaruhi pelanggan kurang penting, akan tetapi
pelaksanaannya berlebihan. Dianggap kurang penting tetapi sangat memuaskan. (J.
Supranto, 2006).
3.
Untuk dapat memahami makna dan menafsirkan fenomena dan simbol-simbol
interaksi di lokasi penelitian dibutuhkan keterlibatan dan penghayatan peneliti
terhadap subjek penelitian di lapangan. Dengan keterlibatan dan penghayatan
tersebut peneliti memberikan judgement dalam menafsirkan makna yang terkandung
di dalamnya. Hal ini menjadi alasan lain kenapa peneliti harus menjadi
instrumen kunci penelitian.
Akan tetapi tidak selamanya peneliti harus hadir dilapangan
apabila yang ditelitii berupa buku karya orang lain.
4.
* PengertianValiditas
Menurut Azwar (1986) Validitas berasal dari kata validity yang mempunyai arti sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya .Suatu skala atau instrumen pengukur dapat dikatakan mempunyai validitas yang tinggi apabila instrumen tersebut menjalankan fungsi ukurnya, atau memberikan hasil ukur yang sesuai dengan maksud dilakukannya pengukuran tersebut. Sedangkan tes yang memiliki validitas rendah akan menghasilkan data yang tidak relevan dengan tujuan pengukuran.
Menurut Azwar (1986) Validitas berasal dari kata validity yang mempunyai arti sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya .Suatu skala atau instrumen pengukur dapat dikatakan mempunyai validitas yang tinggi apabila instrumen tersebut menjalankan fungsi ukurnya, atau memberikan hasil ukur yang sesuai dengan maksud dilakukannya pengukuran tersebut. Sedangkan tes yang memiliki validitas rendah akan menghasilkan data yang tidak relevan dengan tujuan pengukuran.
* Pengertian
Reabilitas
Menurut Masri Singarimbun,
realibilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur dapat
dipercaya atau dapat dikitalkan. Bila suatu alat pengukur dipakai dua kali –
untuk mengukur gejala yang sama dan hasil pengukuran yang diperoleh relative
konsisten, maka alat pengukur tersebut reliable. Dengan kata lain, realibitas
menunjukkan konsistensi suatu alat pengukur di dalam pengukur gejala yang sama.
Mungkin akan
lebih aman jika kita menyebut reliabilitas sebagai "tingkat kepercayaan,
seberapa jauh error yang dihasilkan dari tes, dan seberapa jauh hasil tes dapat
dipercaya". (Feldt & Brennan, 1989: 105)
[1] Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan
Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, (Bandung: CV. Alfabeta, 2010),
hlm. 117.
[3] Sugiyono, op,cit., hlm. 118
[4] V.Wiratna Sujarweni, Belajar Mudah SPSS Untuk Penelitian Skripsi,
Tesis, Disertasi & Umum, (Yogyakarta: Global Media Informasi, 2008),
hlm. 10
0 comments:
Post a Comment